photo 1798095_10200699501448464_1171711221_n_zpsmnk0iyem.jpg

Abstrak
Serotonin merupakan salah satu neurotransmitter yang terdapat di otak. Serotonin juga dikenali sebagai 5-hydoxytryptamine (5-HT).  90% pasokan serotonin tubuh ditemukan di saluran pencernaan. Setelah di saluran pencernaan, serotonin bertindak untuk mengakomodasi gerakan involunter makanan melalui sistem (peristaltik). Lebih khusus, serotonin disimpan dalam sel enterochromaffin yang melapisi lambung dan usus. Pengaruh alkohol akan mempeengaruhi banyak dan sedikitnya serotonin pada tubuh, jika manusia mengkonsumsi alcohol terlalu banyak, maka serotonin pada tubuh akan semakin menurun dan sebaliknya. Serotonin merupakan neurotransmitter/ transmitter syaraf yang berfungsi di dalam pengaturan suhu tubuh, nafsu makan, kualitas tidur, daya ingat, daya pikir, mood, kontraksi otot, serta fungsi peredaran darah dan pengaturan hormon.  Sebanyak 90% serotonin dihasilkan dan terdapat di usus, sementara sisanya terdapat pada sistem syaraf pusat, yakni di otak dan syaraf tulang belakang. Meski belum diketahui detail mekanisme-nya, kadar brain serotonin diduga kuat berpengaruh penting terhadap kondisi emosi/kejiwaan kita, karena neurotransmitter ini ditemukan dalam jumlah kurang dari normal pada cairan cerebrospinal otak dan jaringan otak para penderita gangguan depresi. .  Serotonin merupakan neurotransmitter/ transmitter syaraf yang berfungsi di dalam pengaturan suhu tubuh, nafsu makan, kualitas tidur, daya ingat, daya pikir, mood, kontraksi otot, serta fungsi peredaran darah dan pengaturan hormon.  Sebanyak 90% serotonin dihasilkan dan terdapat di usus, sementara sisanya terdapat pada sistem syaraf pusat, yakni di otak dan syaraf tulang belakang. Meski belum diketahui detail mekanisme-nya, kadar brain serotonin diduga kuat berpengaruh penting terhadap kondisi emosi/kejiwaan kita, karena neurotransmitter ini ditemukan dalam jumlah kurang dari normal pada cairan cerebrospinal otak dan jaringan otak para penderita gangguan depresi. 

Pendahuluan
Otak manusia adalah organ yang unik dan dasyat, tempat diaturnya proses berfikir, berbahasa, kesadaran, emosi dan kepribadian. Secara garis besar, otak terbagi dalam 3 bagian besar, yaitu neokortek atau kortex serebri, system limbik dan batang otak, yang berkerja secara simbiosis. Otak terbentuk dari dua jenis sel: yaitu glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensial aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmitter. Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagai sinapsis. Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap, emosi, dan perilaku seseorang yang ada antara lain Asetil kolin, dopamin, serotonin, epinefrin, norepinefrin.
Karena neurotransmitter berperan dalam mempengaruhi sikap, perilaku, dan emosi seseorang, maka hal itulah yang menjadikan daya tarik penulis untuk membahasnya lebih lanjut dalam bentuk makalah.

A.      Sistem saraf pusat (Otak) dan neurotransmitter serotonin
1.   Pengertian Serotonin
Sistem saraf pusat terbagi kepada dua yaitu otak dan medulla spinalis. Otak merupakan organ penting yang dilindung oleh tulang kranium (tulang tengkorak) yang keras dan dilindungi oleh tiga lapisan pembungkus otak yang dinamakan meninges yaitu lapisan terluar adalah dura mater, diikuti oleh araknoid mater dan lapisan paling dalam adalah pia mater. Serotonin merupakan salah satu neurotransmitter yang terdapat di otak. Serotonin juga dikenali sebagai 5-hydoxytryptamine (5-HT) (Goldman, 1994).
Serotonin adalah bahan kimia alami dalam otak dan tubuh yang berfungsi baik sebagai neurotransmitter dan hormon. Hal ini memainkan banyak peran dalam mengatur suasana hati, ingatan, tidur, pencernaan dan lebih. Serotonin adalah hasil dari suatu proses biokimia internal yang yang menggabungkan 5-Hydroxytryptophan (5-HTP) dengan reaktor kimia yang disebut tryptophan hydroxylase. 5-HTP sendiri merupakan produk sampingan dari asam amino esensial l-tryptophan. Serotonin berasal dari reaksi kimia dan digunakan oleh tubuh untuk berbagai tujuan penting.
Serotonin adalah neurotransmitter. Neurotransmiter berfungsi utusan kimia antara neuron. Kimia ini akan dirilis oleh neuron pra-sinapsis ke dalam ruang yang disebut celah sinaptik, di mana ia kemudian dapat berinteraksi dengan reseptor pada neuron pasca-sinaptik. Sebuah neurotransmitter diperlukan untuk secara efisien menyampaikan informasi yang mencoba untuk melakukan perjalanan dari satu syaraf ke yang berikutnya di jalan raya yang rumit dari sistem saraf pusat dan otak.
Serotonin adalah neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk mengatur fungsi fisik dan psikologis. Seiring dengan dopamin, norepinefrin dan epinefrin, serotonin adalah dikenal untuk mempromosikan perasaan euforia dan kebahagiaan. Tapi itu hanya awal fungsinya. Menurut Pusat Nasional untuk Biotechnology Information, (NCBI), serotonin "telah terlibat dalam hampir setiap jenis perilaku, seperti appetitive, emosional, motor, kognitif dan otonom.
Serotonin diproduksi di saluran pencernaan di kelenjar pineal, sistem saraf pusat, dan platelet darah (Christian Nordqvist,Farabi). Serotonin terdapat juga dalam fleksus mienterikus dan bersikularsi sebagai hormon. Serotonin sering juga disebut 5-HT atau 5-hydroxytryptamines (serotonins) adalah neurotransmitter monoamine. Berasal dari neuron jauh di dalam garis tengah batang otak. Karena neuron profil difus seluruh otak, serotonin dapat mempengaruhi berbagai fungsi otak. Hal ini juga berinteraksi dengan banyak neurotransmiter lain, baik secara langsung melalui neuron yang menggunakan kedua serotonin dan neurotransmitter lain, atau dengan serotonin neuron mempengaruhi neuron yang terutama menggunakan pemancar lainnya. Neurotransmiter ini terlibat dalam regulasi suasana hati dan nafsu makan dan berperan adalah berbagai fungsi lainnya dalam SSP dan PNS. Ada 4 subtipe reseptor utama yang didistribusikan keseluruh otak dan medula spinalis :
a.       5-HT1
b.      5-HT2
c.       5-HT3
d.      5-HT4
Reseptor 5-HT1 dibagi menjadi 5-HT1A-1E. Dimana reseptor 5-HT1D banyak terdapat pada pembuluh darah serebral, dimana hormon ini memperantai vasokontriksi. (David Rubeinstein, Kedokteran Klinis, 2005)
Serotonin berfungsi mengontrol mood atau suasana hati, nafsu makan dan tidur. Kelebihan hormon serotonin bisa menyebabkan kegelisahan, kebingungan, peningkatan denyut jantung, pupil melebar, kehilangan koordinasi otot, berkeringat, diare, sakit kepala, menggigil, mual, muntah, kejang, demam tinggi, detak jantung tak teratur, gerakan tidak terkendali dan hilangnya kesadaran. Kekurangan hormon serotonin dapat menyebabkan kecemasan, tertekan, fobia, pesimistis, gelisah, tidak percaya diri, mudah marah, gangguan tidur, PMS, sakit kepala dan sakit punggung.

2.      Stuktur Serotonin


Dapat mempengaruhi perilaku bisa dijelaskan melalui fungsi  senyawa kimiawi zat pengantar saraf dalam otak (neurotansmiter) yang bertugas menyampaikan pesan dari satu sel ke sel yang lainya. Zat pengantar saraf ini sangat sensitive terhadap asupan gizi karena akan langsung mengubah kosentrasi  hormon-hormon serotonin, norepineprin, dan dopamine.
Serotonin merupakan zat penghantar saraf yang berpengaruh terhadap munculnya perasaan nyaman dan optimis, relaksasi, perasaan bugar, kemampuan memfokuskan konsenrtasi, dan perhatian, dorongan untuk makan dll. Namun reaksi tersebut sangat bergantung pada konsentrasi serotonin. Kadar serotonin berlebihan justru dapat menimbulkan perasaan cape dan malas. Sebaliknya jika rendah justru dapat mengakibatkan perasaan tertekan, susah tidur, sulit konsentrasi. Gejala tersebut sering teramati dengan munculnya gangguan kardiofaskular seperti dada berdebar-debar, sesak nafas, gangguan makan, gangguan tidur.

3.      Sintesa dan degradasi serotonin
Serotonin disintesa dari beberapa proses enzimatik dengan proses pertama dimulai dengan enzim tryptophan hydroxylase. Bahan bakunya adalah asam amino triptofan. Maka, konsentrasi triptofan dalam tubuh merupakan substrat yang penting sebagai prekursor pembentukan serotonin. Serotonin dimetabolisme oleh monoamine oxidase menjadi 5-hydroxyindoleacetic acid (5-HIAA). Hanya 1-2% konsentrasi serotonin yang terdapat dalam otak dan selebihnya terdapat dalam platlet, sel mast, dan sel enterokromaffin di mukosa intestinal. Oleh karena serotonin tidak dapat menembusi sawar otak, maka otak harus mensintesa sendiri neurotransmitter ini (Goldman, 1994).

4.      Jalur serotonergik
Neuron serotonin paling banyak terdapat di bagian median dan dorsal nukleus raphe, caudal locus cereleus, area postrema dan area interpedunkular. Dari bagian medial dan dorsal ini, jalur ini proyeksi ke talamus, hipotalamus, dan ganglia basalis. Neuron medial juga proyeksi ke amigdala, korteks piriform, dan korteks serebral (Goldman, 1994).
Jalur desending serotonin ini menginnervasi ke medulla spinalis, dan memodulasi sensitivitas terhadap rasa sakit. Pada badan pineal, ia mengandung 50x ganda kandungan serotonin berbanding kadar serotonin di otak dan mengandung semua enzim yang dibutuhkan untuk sintesis serotonin (Goldman, 1994).
Melatonin merupakan hormon yang disintesa dari serotonin. Oleh karena aktivitas serotonin meningkat saat terjaga, arousal, dan berkurang saat REM sleep, maka dikatakan serotonin dalam badan pineal berfungsi dalam kontrol circadian system (Goldman, 1994).

5.      Reseptor Serotonin
Terdapat beberapa subtipe untuk reseptor serotonin. Pertama adalah reseptor 5-HT1A yang banyak letaknya di post sinaps di hipokampus. Pada hewan coba, dibuktikan bahwa stimulasi pada reseptor ini akan menyebabkan respon adaptif dan protektif terhadap stimulus yang tidak disukai. Selain itu, dikatakan juga reseptor ini turut berperan dalam sikap seksual seseorang (sexual behavior) (Goldman, 1994).
Subtipe yang lain adalah 5-HT1Byang lokasinya paling banyak di presinaps substansia nigra dan globus pallidus. Apabila distimulasi, ia akan menghambat pelepasan serotonin dan berfungsi dalam negative feedback (Goldman, 1994).
Terdapat juga subtipe 5-HT 1C yang merupakan satu-satunya reseptor serotonin yang terdapat di pleksus koroidius. Stimulasi pada reseptor ini berfungsi untuk regulasi sintesa dan komposisi cairan serebrospinal. Reseptor ini juga terdapat di beberapa regio lain di otak dan ia dikatakan berperan dalam penyebab ansietas dan kenaikan nafsu makan (Goldman, 1994).
5-HT1Dpula merupakan autoreseptor yang menghambat pelepasan serotonin dan merupakan reseptor postsinaps di striatum (Goldman, 1994). Reseptor 5-HT 2pula terdapat di postsinaps di hipokampus, korteks frontal, dan medulla spinalis. Antagonis yang selektif untuk reseptor ini menyebabkan slow-wave sleep pada manusia manakala agonis untuk reseptor ini memberikan efek stereotyped behavior pada hewan coba (Goldman, 1994).
Untuk reseptor 5-HT 3, reseptor ini mempunyai daya affinitas yang lemah terhadap serotonin dan agonisnya tetapi kuat pada zat antagonis serotonin. Reseptor ini dijumpai pada korteks entorhinal , area postrema dan sistem saraf perifer. Studi in-vitro dan in-vivo membuktikan aktivasi pada reseptor ini menyebabkan inhibisi terhadap pelepasan asetilkolin di dalam korteks tetapi meningkatkan pelepasan dopamin di striatal dan sistem mesolimbik (Goldman, 1994).
B.      Pengaruh Serotonin pada Kerja Otak
Banyak asam amino yang berfungsi sebagai neurotransmiter atau di ubah menjadi senyawa lain yang berfungsi sebagai neurotransmitter. Secara umun neurotransmitter dibentuk di terminal prasinaps akson. Banyak neurotransmitter disimpan di dalam vesikel kemudian dibebaskan akibat adanya berubahan trasier potensial listrik disepanjang akson. Neuotortansmiter berkaitan dengan reseptor pascasinaps, mencetuskan implus saraf di neuron ini. Neurotransmitter kemudian diserap oleh terminal pascasinaps. (Dawn B, 2000)   
Sel-sel otak memproduksi zat kimia penghantar saraf tersebut dari asam amino suatu zat gizi sederhana yang menjadi kompenan protein. Ada dua zat asam amino yang berperan dalam pembentukan zat kimia penghantar saraf dalam otak yang mempengaruhi suasana hati dan perilaku yaitu triptofan dan tirosin. Asupan tritofan oleh tubuh akan diubah menjadi serotonin, satu-satunya asam amino esensial yang dapat diubah oleh tubuh menjadi serotonin.  Yang dimaksud dengan asam amino esensial yakni asam amino yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh kita sehingga sumbernya harus diperoleh dari luar, yakni melalui makanan yang dikonsumsi. produksi serotonin di dalam tubuh sebanding dengan jumlah tryptophan yang diserap oleh usus.  Selain itu, penyerapan tryptophan di usus dipengaruhi oleh keberadaan kalsium pada saat yang bersamaan.  Kalsium akan meningkatkan jumlah tryptophan yang diserap oleh usus. (Amarullah,Good Mood Food, 2007).
Menurut  sebuah penelitian terbaru dari University of Bristol, tentang 90% pasokan serotonin tubuh ditemukan di saluran pencernaan. Setelah di saluran pencernaan, serotonin bertindak untuk mengakomodasi gerakan involunter makanan melalui sistem (peristaltik). Lebih khusus, serotonin disimpan dalam sel enterochromaffin yang melapisi lambung dan usus. Ketika makanan dimasukkan ke dalam sistem pencernaan, hormon ini dilepaskan dan bertindak untuk mengontrol kontraksi peristaltik.
Sedangkan asupan tirosin di uban menjadi norepinefrin dan dopamine. Kadar serotonin cukup dengan mengkonsumsi makanan yang kaya karbohidrat antara lain nasi, ubi-ubian, pasta, kentang, serta sayu-sayuran yang berserat tinggi terutama sayuran hijau dan polong-polongan. (Amarullah,Good Mood Food, 2007).
Asupan karbohidrat meningkatkan penyerapan asam aminotritofan yang akan diubah menjadi hormone serotonin di dalam otak. Kira-kira 30 menit setelah penyerapan karbohidrat perasaan kita akan menjadi lebih tenang dan rileks. Dan ini berlangsung beberapa jam setelahnya, selama konsentrasi masih optimal. Untuk meningkatkan kesediaan tirosin di dalam otak santaplah makan sumber protein seperti ikan dan hasil laut lainnya, daging sapi tanpa lemak, daging, dan telur ayam kampung, yogurt, kacang-kacangan. Asupan tirosin akan di ubah menjadi hormone norepineprin dan dopamine. Hanya dengan mengkonsumsi  50 gram sumber protein anda akan bertenaga.
Uniknya meskipun serotonin otak di bentuk oleh asam amino tritofan, menkonsumsi makanan protein justru menurunkan konsentrasi tritofan dalam darah. Jadi walaupun dapat menaikan kadar norepinefrin dan dopamin, mengkomsumsi karbohidrat juga mengakibatkan efek turunnya produksi serotonin dalam otak. Kabar baik untuk kita bahwa ternyata produksi serotonin di dalam tubuh sebanding dengan jumlah tryptophan yang diserap oleh usus.  Selain itu, penyerapan tryptophan di usus dipengaruhi oleh keberadaan kalsium pada saat yang bersamaan.  Kalsium akan meningkatkan jumlah tryptophan yang diserap oleh usus.
Dalam hal fungsi tubuh, serotonin juga mempengaruhi fungsi sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), otot, dan berbagai elemen dalam sistem endokrin. Serotonin juga berperan dalam keadaan melahirkan dan produksi susu pada wanita hamil.

C.      Pengaruh Alkohol Pada Kerja Serotonin dan Otak
Serotonin adalah bahan kimia otak yang penting yang bertindak sebagai neurotransmitter untuk mengkomunikasikan informasi antara sel-sel saraf. Tindakan Serotonin memiliki dikaitkan dengan efek alkohol pada otak dan penyalahgunaan alkohol. Pecandu alkohol dan hewan percobaan yang mengkonsumsi dalam jumlah besar alkohol menunjukkan bukti perbedaan tingkat serotonin otak dibandingkan dengan nonalcoholics. Kedua eksposur alkohol jangka pendek dan jangka panjang juga mempengaruhi reseptor serotonin yang mengubah sinyal kimia yang diproduksi oleh serotonin dalam perubahan fungsional dalam sel sinyal-menerima. Obat yang bekerja pada reseptor ini mengubah konsumsi alkohol di kedua manusia dan hewan. Serotonin, bersama dengan neurotransmiter lain, juga dapat menyebabkan efek memabukkan dan bermanfaat alkohol, dan kelainan pada sistem serotonin otak tampaknya memainkan peran penting dalam otak memproses penyalahgunaan alkohol mendasari.
Penelitian pada hewan juga memiliki menemukan bahwa paparan alkohol akut mengangkat tingkat serotonin dalam otak, menunjukkan baik yang lebih serotonin dilepaskan dari akson serotonergik atau yang neuro yang pemancar dibersihkan lebih lambat dari sinapsis. Misalnya, di berkerut serotonin rilis setelah akut paparan alkohol telah diamati di daerah otak yang mengendalikan yang sangkaan atau penggunaan berbagai sub sikap, termasuk banyak obat dari melanggar. Peneliti saat ini adalah mencoba untuk menentukan-mekanisme yang tepat mekanisme-mendasari perubahan alkohol yang diinduksi. Misalnya, mereka sedang menyelidiki apakah lipatan di tingkat serotonin sinaptik Hasil dari tindakan langsung alkohol pada molekul yang terlibat dalam serotonin melepaskan dan serapan atau dari lebih di- efek alkohol langsung. Alkohol juga mengganggu fungsi reseptor serotonin. Jenis eral reseptor ini ada, termasuk 5-HT 1A , 5-HT 1B , 5- HT 2 dan 5-HT 3 reseptor.
Kronis jangka panjang, pengaruh alkohol dapat menyebabkan adaptif perubahan dalam sel-sel otak. Proses ini, juga disebut toleransi membangun, mungkin adalah mekanisme untuk membangun kembali fungsi sel normal, atau homeostasis, dalam menanggapi kontinyu alkohol-induced perubahan. Sebagai contoh, jika paparan alkohol di- hibits fungsi neurotrans- sebuah reseptor Mitter, sel mungkin mencoba untuk mengkompensasi kontinyu penghambatan ous dengan meningkatkan ulang yang nomor reseptor atau dengan mengubah makeup molekul reseptor atau membran sel sehingga tidak ada alkohol lagi menghambat fungsi reseptor. 5-HT 2 reseptor tampaknya mengalami perubahan adaptif Dengan demikian, jumlah 5-HT 2 reseptor molekul dan sinyal kimia dihasilkan oleh aktivasi ini peningkatan reseptor di laboratorium hewan yang yang menerima alkohol selama beberapa minggu

D.      Kerja Serotonin Memperngaruhi Mood
Serotonin adalah neuromodulator evolusioner kuno mungkin terbaik dikenal karena perannya dalam gangguan kejiwaan. Namun, peran yang memiliki lama muncul bertentangan dengan perannya dalam fungsi normal, dan memang berbagai peran dalam perilaku afektif yang normal telah keras untuk mendamaikan. Di sini, kita model dua fungsi dominan normal fungsi serotonin dalam pembelajaran penguatan yang sangat disederhanakan model dan menunjukkan bagaimana ini mungkin menjelaskan beberapa peran yang kompleks dalam depresi dan kecemasan.
Kami mempelajari Markov model proses keputusan yang sangat sederhana dari afektif dibebankan pikiran, dan menunjukkan berbagai aspek pengaruh penghambatan perilaku pada pengalaman hasil appetitive dan permusuhan, prediksi, dan prediksi kesalahan tion. Model meresmikan inhibisi perilaku sebagai Proses pengendalian Pavlov bahwa penangkapan internal diarahkan pikiran (dan tindakan juga eksternal diarahkan) yang diprediksi menyebabkan konsekuensi permusuhan. Secara keseluruhan ini adalah menguntungkan, menyebabkan peningkatan imbalan rata-rata, dan terkait untuk pemangkasan adaptif [33,34]. Namun, konsekuensi bisa
juga menjadi merusak [31,32]. Mengorbankan penghambatan dalam model memiliki dua konsekuensi terkait. Pertama, nilai-nilai negara yang diturunkan menjadi terlalu optimis. Kedua, kontrol terganggu, dengan rantai permusuhan menjadi kurang selektif
Brain serotonin merupakan serotonin yang terdapat pada sel-sel syaraf di otak kita.  Serotonin merupakan neurotransmitter/ transmitter syaraf yang berfungsi di dalam pengaturan suhu tubuh, nafsu makan, kualitas tidur, daya ingat, daya pikir, mood, kontraksi otot, serta fungsi peredaran darah dan pengaturan hormon.  Sebanyak 90% serotonin dihasilkan dan terdapat di usus, sementara sisanya terdapat pada sistem syaraf pusat, yakni di otak dan syaraf tulang belakang. Meski belum diketahui detail mekanisme-nya, kadar brain serotonin diduga kuat berpengaruh penting terhadap kondisi emosi/kejiwaan kita, karena neurotransmitter ini ditemukan dalam jumlah kurang dari normal pada cairan cerebrospinal otak dan jaringan otak para penderita gangguan depresi.  Hal ini dikuatkan oleh Markus CR dkk, yang pada tahun 2008 melaporkan bahwa gangguan mood dan depresi terjadi pada individu yang mengalami gangguan fungsi biokimiawi dari brain serotonin-nya.  Pada penelitian-penelitian lainnya Markus CR dkk menemukan bahwa gangguan emosi dan depresi yang berkaitan dengan kurangnya kadar brain serotonin di otak ini dapat dikoreksi dengan diet yang mampu meningkatkan rasio asam amino tryptophan:protein lain di dalam plasma darah penderita.
Manfaat penting lain dari brain serotonin bagi tubuh juga dimiliki oleh bentuknya yang sudah ter-tranformasi menjadi hormon melatonin.  Brain serotonin diubah menjadi hormon melatonin oleh kelenjar epifisa otak pada malam hari.  Hormon melatonin ini memiliki peranan penting dalam memelihara kualitas tidur kita.  Kadar hormon melatonin di dalam plasma darah berkisar sekitar 7 pg/mL pada siang hari.  Tidak ada perbedaan kadar melatonin yang signifikan diantara individu dari berbagai macam usia pada periode ini. Namun kadar melatonin di dalam plasma darah dijumpai berbeda-beda pada individu dari berbagai usia pada periode waktu tidur normal (malam hingga pagi hari), saat di mana brain serotonin diubah menjadi hormon melatonin oleh kelenjar epifisa otak.  Plasma darah bayi berusia 1-3 tahun pada periode jam tidur memiliki kadar melatonin 250 pg/mL, remaja (15-18 tahun) 120 pg/mL, sedangkan pada manula (67-84 tahun) 30 pg/mL.  Hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa gangguan tidur seperti insomnia dan berkurangnya kualitas tidur sering dialami oleh para manula dan individu dengan kadar melatonin lebih rendah dari kebanyakan orang di dalam kelompok umurnya.
Tabel 1.  Grafik kadar melatonin dalam plasma darah selama periode 24 jam.
Kadar tertinggi dijumpai sekitar pukul 23.00 s/d pukul 07.00 (garis penebalan pada aksis Clock time (h)).  Kadar melatonin periode jam tidur pada pria muda (young men) lebih tinggi dari pada pria usia lanjut (old men).
(from: WF Ganong, “Review of Medical Physiology”)
https://grgind.files.wordpress.com/2011/02/11.png?w=490
Sumber : https://grgind.files.wordpress.com/2011/02/11.png?w=490
Setelah mendapat gambaran singkat mengenai pentingnya serotonin untuk aktifitas kita sehari-hari, pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana mencegah kekurangan serotonin di dalam tubuh kita?  Apakah cukup berolahraga atau rajin berjemur sinar matahari dapat membantu kerja tubuh dalam memproduksi serotonin? Jawabannya ternyata: tidak.
Produksi serotonin sangat dipengaruhi oleh konsumsi tryptophan, satu-satunya asam amino esensial yang dapat diubah oleh tubuh menjadi serotonin.  Yang dimaksud dengan asam amino esensial yakni asam amino yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh kita sehingga sumbernya harus diperoleh dari luar, yakni melalui makanan yang dikonsumsi.  Kabar baik untuk kita bahwa ternyata produksi serotonin di dalam tubuh sebanding dengan jumlah tryptophan yang diserap oleh usus.  Selain itu, penyerapan tryptophan di usus dipengaruhi oleh keberadaan kalsium pada saat yang bersamaan.  Kalsium akan meningkatkan jumlah tryptophan yang diserap oleh usus.  Maka tidaklah heran jika makanan berbahan dasar susu yang kaya akan kalsium memiliki peranan penting sebagai sumber tryptophan alami yang efektif diserap oleh saluran pencernaan kita.  Selain keberadaan kalsium, perlu diperhatikan juga untuk sebisa mungkin mengurangi konsumsi protein jenis lain pada saat bersamaan apabila kita ingin kerja tryptophan maksimal di dalam tubuh kita.  Pada Tabel 2 tercantum beberapa jenis makanan yang secara alami kaya dengan tryptophan.
Tabel 2.  Kandungan Tryptophan pada Berbagai Macam Makanan
Jenis Makanan
Protein
[g/100 g makanan]
Tryptophan
[g/100 g makanan]
Tryptophan : Protein [%]
Daging ayam
20.85
0.24
1.14
Daging sapi
20.13
0.23
1.12
Telur ayam
12.58
0.17
1.33
Susu murni (cair)
3.22
0.08
2.34
Beras putih
7.13
0.08
1.16
Pisang
1.03
0.01
0.87
(Catatan penulis: Tryptophan:Protein Susu Bubuk Gorgeous 4.03%)
Dari tabel di atas kita ketahui bahwa meskipun susu hanya mengandung 3.22 gram protein per 100 gram susu (kurang dari 20% kadar protein daging dan telur), namun memiliki rasio tertinggi tryptophan terhadap protein totalnya, dengan kata lain susu (dalam hal ini susu sapi) merupakan sumber makanan alami tertinggi dengan rasio tryptophan:protein lain dibandingkan dengan sumber makanan lainnya.
Markus CR dkk dalam dua penelitiannya menemukan bahwa konsumsi alpha lactalbumin  dapat meningkatkan rasio tryptophan:protein lain di dalam plasma darah obyek. Peningkatan rasio tryptophan: protein lain di dalam plasma darah ini berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir, ketenangan dalam menyelesaikan persoalan, dan kemampuan pengaturan emosi pada obyek penelitiannya.  Konsumsi alpha lactalbumin meningkatkan rasio tryptophan:protein lain pada plasma darah obyek hingga 48%.  Pada penelitian pertama, hasil positif terutama terlihat pada obyek penderita gangguan depresi di mana terjadi peningkatan kadar hormon prolaktin dan penurunan kadar kortisol sebagai parameter berkurangnya stress, disertai dengan berkurangnya perasaan tertekan yang dirasakan oleh obyek penderita gangguan depresi.  Sementara pada penelitian lain diperoleh hasil bahwa konsumsi alpha lactalbumin pada petang hari sebelum tidur meningkatkan konsentrasi obyek penderita gangguan tidur ketika dilakukan test pada keesokan paginya.  Disimpulkan dari penelitian kedua ini bahwa rasio tryptophan:protein lain di dalam plasma darah mampu memperbaiki kualitas tidur obyek, sehingga mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan konsentrasi obyek pada keesokan paginya.
Pada dasarnya protein susu dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yakni casein dan protein-protein selain casein, yang disebut dengan whey.  Protein utama yang termasuk ke dalam whey, yakni beta globulin dan alpha lactalbumin.  Alpha lactalbumin inilah yang merupakan sumber tryptophan alami tertinggi yang bisa kita peroleh dari susu.  Baik alpha lactalbumin yang terdapat di dalam susu manusia maupun susu sapi, sama-sama mengandung tryptophan sekitar 6% dari total alpha lactalbumin yang ada.  Perbedaannya terletak pada kadar alpha lactalbumin dari kedua susu ini.  Susu manusia mengandung 28% alpha lactalbumin, sedangkan susu sapi hanya mengandung 3% alpha lactalbumin.  Bersyukurlah karena teknologi pengolahan pangan memungkinkan kita untuk mengambil manfaat tryptophan dari konsentrat alpha lactalbumin dari pengolahan susu sapi.

E.       Serotonin Memperngaruni Aktivitas Tidur
Sebuah tingkat rendah serotonin adalah faktor yang signifikan dalam berbagai gangguan tidur, termasuk Insomnia. Hal ini juga dapat menjadi faktor dalam sleep apnea, suatu kondisi yang menyebabkan pola pernapasan abnormal seperti mendengkur saat tidur. Bantu serotonin dalam menyiapkan pikiran dan tubuh untuk tidur, dengan membantu untuk menenangkan kita dan memperlambat respon rangsang di otak kita. Hal ini juga diperlukan sebagai prekursor untuk melatonin - neurotransmitter utama yang terlibat dalam mengatur siklus tidur sirkadian. Untuk alasan ini, suplemen serotonin seperti 5-HTP mungkin efektif dalam mengurangi insomnia dan membantu untuk mendukung dalam, tidur nyenyak.
Ketika akan tidur di malam hari, banyak orang merasa sulit untuk berhenti berpikir tentang kegiatan hari dan tenang pikiran mereka untuk bersantai. Tingkat yang memadai serotonin menenangkan pikiran, memungkinkan untuk negara tenang yang mendahului jatuh tertidur. Neurotransmitter ini memainkan peran penghambatan dalam sistem saraf pusat. Ini berfungsi sebagai "off" mencegah neuron kita dari menjadi over-senang. Mekanisme yang sama ini terlibat dalam mengatur tidur / siklus bangun. Jika Anda merasa lelah karena kurang tidur, menggunakan metode alami untuk meningkatkan kadar serotonin telah terbukti memperbaiki pola tidur.
Untuk penderita sakit kronis, meningkatkan serotonin dapat mengurangi sensasi rasa sakit. Penurunan nyeri maka memungkinkan untuk kesempatan yang lebih baik di tidur malam yang baik. Dengan tidur datang perbaikan dan pemulihan.
Di dalam tubuh, serotonin juga mengatur kontraksi dan relaksasi pembuluh darah. Malfungsi dalam kegiatan kardiovaskular adalah salah satu penyebab Sleep Apnea. Studi penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar serotonin dalam aliran darah memiliki dampak langsung dan positif, sangat mengurangi gejala Sleep Apnea.
Amerika Serikat Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) laporan bahwa dari 50 untuk 70 juta orang di Amerika Serikat menderita insomnia atau gangguan terjaga. Nasional Departemen Perhubungan (DOT) jelaskan besarnya masalah memperkirakan mengemudi mengantuk bertanggung jawab untuk 1,550 korban jiwa dan 40,000 luka non-fatal setiap tahunnya di Amerika Serikat. Daripada beralih ke obat resep yang mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi dari efek samping yang tidak menyenangkan, banyak orang mengambil suplemen serotonin untuk membantu mengatur produksi melatonin, mempromosikan tidur dan menemukan bantuan.
Biokimia, fungsi serotonin sebagai pendahulu untuk melatonin, dengan konversi erat berkorelasi dengan pola sirkadian tubuh. Siklus sirkadian adalah nama yang diberikan untuk proses biologis kita yang mengikuti 24 jam ritme harian. Ritme sirkadian berfluktuasi sebagai respon terhadap hormon tertentu yang ditentukan berdasarkan persepsi cahaya. Kelenjar pineal kami bertanggung jawab untuk menggunakan sinyal-sinyal cahaya untuk menentukan kapan itu malam dan ketika itu adalah hari. Hal ini menyebabkan perubahan dalam produksi hormon, yang pada gilirannya mengatur tingkat energi dan membangun pola tidur.
Salah satu yang paling penting di antara hormon tersebut adalah melatonin, disekresikan oleh kelenjar pineal yang terletak jauh di tengah otak. Kelenjar pineal kecil bertanggung jawab untuk produksi minimal dua hormon penting; neurotransmitter serotonin meningkatkan suasana hati dan hormon melatonin menginduksi tidur. Produksi serotonin berlangsung terutama pada siang hari, sedangkan melatonin produksi terjadi terutama pada malam hari.
Produksi melatonin tergantung pada tingkat yang memadai serotonin. Studi penelitian menunjukkan bahwa lingkungan malam hari gelap meningkatkan sintesis jumlah yang lebih besar dari melatonin, seperti yang dilakukan malam musim dingin lagi. Mengambil suplemen yang meningkatkan serotonin juga akan menyebabkan peningkatan kadar melatonin. Sintesis kompleks dua senyawa ini penting diatur dengan hati-hati dengan bahkan sedikit variasi dalam produksi atau pelepasan menghasilkan dampak yang signifikan pada energi seseorang, suasana hati, dan tidur.
Jumlah stres yang tinggi dapat mengurangi kadar serotonin dan menyebabkan gangguan pola tidur, termasuk Insomnia. Para peneliti di Carnegie Mellon University menemukan bahwa tingkat stres yang dilaporkan sendiri meningkat 18 persen untuk perempuan dan 24 persen untuk laki-laki antara 1983 dan 2009. Tidak hanya stres mengurangi kualitas hidup kita, itu juga dapat menyebabkan peningkatan risiko kondisi kesehatan yang serius. Saat kita mengalami tingkat stres yang lebih tinggi, faktor risiko untuk obesitas, penyakit jantung, diabetes, masalah pencernaan, depresi dan penyakit Alzheimer semua peningkatan.
Serotonin membantu mengimbangi merusak efek kesehatan yang disebabkan oleh kelebihan beban stres. Untuk orang dengan masalah kesehatan jantung, kimia ini meningkatkan fleksibilitas arteri, kapiler dan vena. Stres kronis terlibat dalam penyakit Alzheimer, stroke, serangan jantung, kanker, fibromyalgia, kegemukan, asma, kelelahan kronis, masalah pencernaan, manik depresi, kecanduan narkoba, gangguan bipolar, disfungsi ereksi, sindrom iritasi mangkuk, masalah manajemen kemarahan, OCD (gangguan perilaku kompulsif), serta pikiran dan tindakan bunuh diri.
Serotonin bertindak sebagai neurotransmitter inhibisi yang menyeimbangkan rangsang berlebihan atau merangsang neurotransmitter seperti adrenalin dan dopamin dari menembak di otak. Ketika tingkat rendah biasanya kita merasa sedih, murung, menunjukkan perilaku obsesif, merasa "rewel" atau di tepi, khawatir dan marah. Khawatir terus menerus karena khawatir palsu adalah penanda kekurangan serotonin yang dapat memanifestasikan dirinya insomnia, fobia membatasi hidup atau perilaku obsesif-kompulsif.
Itu sebabnya serotonin adalah suatu alat yang ampuh dalam mengejar kami kesehatan yang optimal. Ketika tubuh memiliki tingkat yang memadai serotonin dalam aliran darah kita merasa bahagia, pukulan yg tdk keras, positif, fleksibel, koperasi, percaya diri dan ramah. Dengan pola tidur ditingkatkan, tubuh kita juga lebih mampu melakukan fungsi perbaikan dan perawatan yang hanya dapat terjadi ketika kita sedang tidur. Ini adalah salah satu alasan bahwa suplemen serotonin tidur dipandang sebagai alat anti-penuaan yang kuat serta.
Sejumlah faktor yang beragam dapat menyebabkan rendahnya tingkat serotonin dan kebiasaan tidur yang buruk. Ini termasuk tetapi tidak terbatas pada:
  • Konsumsi berlebihan kafein atau alkohol
  • Over-the-counter atau resep obat
  • Stres kronis
  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Kurangnya paparan sinar matahari
  • Kurang tidur
  • Sebuah pola makan yang buruk
  • Pre-disposisi karena genetika
Tingkat serotonin dapat ditingkatkan dengan beberapa perubahan gaya hidup. Mengambil langkah, mendapatkan beberapa latihan dan menghabiskan waktu di luar rumah untuk paparan sinar matahari alami. Jika cuaca musim dingin membuat mendapatkan luar menyenangkan atau tidak praktis, pertimbangkan untuk menggunakan kotak cahaya rumah terapi untuk melengkapi paparan cahaya. Mengurangi kafein dengan membatasi konsumsi kopi, teh, minuman energi dan soda manis. Minum banyak minuman non-kafein lainnya dan setidaknya 6 - 8 ons gelas air setiap hari.
Mengadopsi diet yang sehat, tinggi protein seperti ayam dan telur, sayuran berdaun hijau gelap, buah-buahan segar, dan ikan berlemak seperti salmon atau makarel. Semua makanan ini merupakan sumber yang baik dari asam amino l-tryptophan yang digunakan tubuh untuk membuat serotonin. Tryptophan murni, tersedia sebagai suplemen makanan, juga efektif meningkatkan produksi tubuh dari neurotransmitter tidur-mengatur ini.
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kadar serotonin adalah untuk melengkapi diet kita dengan 5-HTP. Ini adalah prekursor kimia alami dari serotonin dan melatonin. 5-HTP adalah suplemen diet yang terbuat dari ekstrak semak obat, Griffonia simplicifolia, tanaman asli abadi ke Meksiko dan Amerika Tengah. Dengan tingkat yang seimbang serotonin dan melatonin Anda dapat bersantai, bersantai dan mendapatkan tidur berkualitas tinggi setiap malam.

Kesimpulan
Serotonin merupakan produk metabolisme triptofan dan Serotonin adalah monoamine neurotransmitter. Secara biokimia serotonin merupakan derivat dari tryptophan. Serotonin banyak ditemukan di saluran gastrointestinal (GI), trombosit, dan dalam sistem saraf pusat. Serotonin dikenal sebagai kontributor untuk perasaan sejahtera (bahagia), sehingga dikenal juga sebagai “hormon kebahagiaan” meskipun serotonin bukanlah hormon.
Serotonin dengan kadar normal akan memunculkan perasaan bahagia, tetapi pada waktu tubuh mengalami stres yang berlebihan, tubuh akan mulai menggunakan serotonin lebih banyak untuk mengkompensasi kondisi tersebut.

Referensi








__________________________________________________________________________
Sumber : https://sites.google.com/site/indonesiasportscience21/home/biopsikologi
Dwi Catur Andy Saputro
S3 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Unesa

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

 
Lensa @ kesadaran © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger Shared by Themes24x7
Top