Abstrak
Serotonin
merupakan salah satu neurotransmitter yang terdapat di otak. Serotonin juga
dikenali sebagai 5-hydoxytryptamine (5-HT). 90% pasokan serotonin tubuh
ditemukan di saluran pencernaan. Setelah di saluran pencernaan, serotonin
bertindak untuk mengakomodasi gerakan involunter makanan melalui sistem
(peristaltik). Lebih khusus, serotonin disimpan dalam sel enterochromaffin yang
melapisi lambung dan usus.
Pengaruh alkohol akan mempeengaruhi banyak dan sedikitnya serotonin pada tubuh,
jika manusia mengkonsumsi alcohol terlalu banyak, maka serotonin pada tubuh
akan semakin menurun dan sebaliknya. Serotonin merupakan neurotransmitter/ transmitter syaraf
yang berfungsi di dalam pengaturan suhu tubuh, nafsu makan, kualitas tidur,
daya ingat, daya pikir, mood, kontraksi otot, serta fungsi peredaran darah dan
pengaturan hormon. Sebanyak 90% serotonin dihasilkan dan terdapat di
usus, sementara sisanya terdapat pada sistem syaraf pusat, yakni di otak dan
syaraf tulang belakang. Meski belum
diketahui detail mekanisme-nya, kadar brain serotonin diduga kuat berpengaruh
penting terhadap kondisi emosi/kejiwaan kita, karena neurotransmitter ini
ditemukan dalam jumlah kurang dari normal pada cairan cerebrospinal otak dan
jaringan otak para penderita gangguan depresi. . Serotonin merupakan
neurotransmitter/ transmitter syaraf yang berfungsi di dalam pengaturan suhu
tubuh, nafsu makan, kualitas tidur, daya ingat, daya pikir, mood, kontraksi
otot, serta fungsi peredaran darah dan pengaturan hormon. Sebanyak 90%
serotonin dihasilkan dan terdapat di usus, sementara sisanya terdapat pada sistem
syaraf pusat, yakni di otak dan syaraf tulang belakang. Meski belum diketahui detail
mekanisme-nya, kadar brain serotonin diduga kuat berpengaruh penting terhadap
kondisi emosi/kejiwaan kita, karena neurotransmitter ini ditemukan dalam jumlah
kurang dari normal pada cairan cerebrospinal otak dan jaringan otak para
penderita gangguan depresi.
Pendahuluan
Otak manusia adalah organ yang unik
dan dasyat, tempat diaturnya proses berfikir, berbahasa, kesadaran, emosi dan
kepribadian. Secara garis besar, otak terbagi dalam 3 bagian besar, yaitu
neokortek atau kortex serebri, system limbik dan batang otak, yang berkerja
secara simbiosis. Otak terbentuk dari dua jenis sel: yaitu glia dan neuron.
Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa
informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensial aksi.
Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan
mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmitter.
Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang di kenal sebagai sinapsis.
Neurotransmiter paling mempengaruhi sikap, emosi, dan perilaku seseorang yang
ada antara lain Asetil kolin, dopamin, serotonin, epinefrin, norepinefrin.
Karena neurotransmitter berperan
dalam mempengaruhi sikap, perilaku, dan emosi seseorang, maka hal itulah yang
menjadikan daya tarik penulis untuk membahasnya lebih lanjut dalam bentuk
makalah.
A. Sistem
saraf pusat (Otak) dan neurotransmitter serotonin
1. Pengertian Serotonin
Sistem
saraf pusat terbagi kepada dua yaitu otak dan medulla spinalis. Otak merupakan
organ penting yang dilindung oleh tulang kranium (tulang tengkorak) yang keras
dan dilindungi oleh tiga lapisan pembungkus otak yang dinamakan meninges yaitu
lapisan terluar adalah dura mater, diikuti oleh araknoid mater dan lapisan
paling dalam adalah pia mater. Serotonin merupakan salah satu neurotransmitter
yang terdapat di otak. Serotonin juga dikenali sebagai 5-hydoxytryptamine (5-HT)
(Goldman, 1994).
Serotonin
adalah bahan kimia alami dalam otak dan tubuh yang berfungsi baik sebagai
neurotransmitter dan hormon. Hal ini memainkan banyak peran dalam mengatur
suasana hati, ingatan, tidur, pencernaan dan lebih. Serotonin adalah hasil dari
suatu proses biokimia internal yang yang menggabungkan 5-Hydroxytryptophan (5-HTP) dengan reaktor
kimia yang disebut tryptophan hydroxylase. 5-HTP sendiri merupakan produk
sampingan dari asam amino esensial l-tryptophan. Serotonin berasal dari reaksi
kimia dan digunakan oleh tubuh untuk berbagai tujuan penting.
Serotonin adalah neurotransmitter.
Neurotransmiter berfungsi utusan kimia antara neuron. Kimia ini akan dirilis
oleh neuron pra-sinapsis ke dalam ruang yang disebut celah sinaptik, di mana ia
kemudian dapat berinteraksi dengan reseptor pada neuron pasca-sinaptik. Sebuah
neurotransmitter diperlukan untuk secara efisien menyampaikan informasi yang mencoba untuk melakukan perjalanan dari satu
syaraf ke yang berikutnya di jalan raya yang rumit dari sistem saraf pusat dan
otak.
Serotonin adalah neurotransmitter yang
bertanggung jawab untuk mengatur fungsi fisik dan psikologis. Seiring dengan
dopamin, norepinefrin dan epinefrin, serotonin adalah dikenal untuk mempromosikan
perasaan euforia dan kebahagiaan. Tapi itu hanya awal fungsinya.
Menurut Pusat Nasional untuk Biotechnology Information, (NCBI), serotonin
"telah terlibat dalam hampir setiap jenis perilaku, seperti appetitive, emosional, motor, kognitif dan
otonom.
Serotonin diproduksi di saluran pencernaan di kelenjar pineal,
sistem saraf pusat, dan platelet darah (Christian Nordqvist,Farabi). Serotonin
terdapat juga dalam fleksus mienterikus dan bersikularsi sebagai hormon.
Serotonin sering juga disebut 5-HT atau 5-hydroxytryptamines (serotonins)
adalah neurotransmitter monoamine. Berasal dari neuron jauh di dalam garis
tengah batang otak. Karena neuron profil difus seluruh otak, serotonin dapat
mempengaruhi berbagai fungsi otak. Hal ini juga berinteraksi dengan banyak
neurotransmiter lain, baik secara langsung melalui neuron yang menggunakan
kedua serotonin dan neurotransmitter lain, atau dengan serotonin neuron
mempengaruhi neuron yang terutama menggunakan pemancar lainnya. Neurotransmiter
ini terlibat dalam regulasi suasana hati dan nafsu makan dan berperan adalah
berbagai fungsi lainnya dalam SSP dan PNS. Ada 4 subtipe reseptor utama yang
didistribusikan keseluruh otak dan medula spinalis :
a.
5-HT1
b.
5-HT2
c.
5-HT3
d.
5-HT4
Reseptor 5-HT1 dibagi
menjadi 5-HT1A-1E. Dimana reseptor 5-HT1D banyak terdapat pada pembuluh darah
serebral, dimana hormon ini memperantai vasokontriksi. (David Rubeinstein,
Kedokteran Klinis, 2005)
Serotonin berfungsi mengontrol mood atau suasana hati, nafsu
makan dan tidur. Kelebihan hormon serotonin bisa menyebabkan kegelisahan, kebingungan,
peningkatan denyut jantung, pupil melebar, kehilangan koordinasi otot,
berkeringat, diare, sakit kepala, menggigil, mual, muntah, kejang, demam
tinggi, detak jantung tak teratur, gerakan tidak terkendali dan hilangnya
kesadaran. Kekurangan hormon serotonin dapat menyebabkan kecemasan, tertekan,
fobia, pesimistis, gelisah, tidak percaya diri, mudah marah, gangguan tidur,
PMS, sakit kepala dan sakit punggung.
2.
Stuktur Serotonin
Dapat mempengaruhi
perilaku bisa dijelaskan melalui fungsi senyawa kimiawi zat pengantar
saraf dalam otak (neurotansmiter) yang bertugas menyampaikan pesan dari satu
sel ke sel yang lainya. Zat pengantar saraf ini sangat sensitive terhadap
asupan gizi karena akan langsung mengubah kosentrasi hormon-hormon
serotonin, norepineprin, dan dopamine.
Serotonin merupakan zat penghantar saraf yang berpengaruh
terhadap munculnya perasaan nyaman dan optimis, relaksasi, perasaan bugar,
kemampuan memfokuskan konsenrtasi, dan perhatian, dorongan untuk makan dll.
Namun reaksi tersebut sangat bergantung pada konsentrasi serotonin. Kadar
serotonin berlebihan justru dapat menimbulkan perasaan cape dan malas.
Sebaliknya jika rendah justru dapat mengakibatkan perasaan tertekan, susah
tidur, sulit konsentrasi. Gejala tersebut sering teramati dengan munculnya gangguan
kardiofaskular seperti dada berdebar-debar, sesak nafas, gangguan makan,
gangguan tidur.
3. Sintesa
dan degradasi serotonin
Serotonin disintesa
dari beberapa proses enzimatik dengan proses pertama dimulai dengan enzim tryptophan
hydroxylase. Bahan bakunya adalah asam amino triptofan. Maka, konsentrasi
triptofan dalam tubuh merupakan substrat yang penting sebagai prekursor
pembentukan serotonin. Serotonin dimetabolisme oleh monoamine oxidase menjadi
5-hydroxyindoleacetic acid (5-HIAA). Hanya 1-2% konsentrasi serotonin
yang terdapat dalam otak dan selebihnya terdapat dalam platlet, sel mast, dan
sel enterokromaffin di mukosa intestinal. Oleh karena serotonin tidak dapat
menembusi sawar otak, maka otak harus mensintesa sendiri neurotransmitter ini
(Goldman, 1994).
4. Jalur
serotonergik
Neuron
serotonin paling banyak terdapat di bagian median dan dorsal nukleus raphe, caudal
locus cereleus, area postrema dan area interpedunkular. Dari bagian medial
dan dorsal ini, jalur ini proyeksi ke talamus, hipotalamus, dan ganglia
basalis. Neuron medial juga proyeksi ke amigdala, korteks piriform, dan korteks
serebral (Goldman, 1994).
Jalur
desending serotonin ini menginnervasi ke medulla spinalis, dan memodulasi
sensitivitas terhadap rasa sakit. Pada badan pineal, ia mengandung 50x ganda
kandungan serotonin berbanding kadar serotonin di otak dan mengandung semua
enzim yang dibutuhkan untuk sintesis serotonin (Goldman, 1994).
Melatonin merupakan
hormon yang disintesa dari serotonin. Oleh karena aktivitas serotonin meningkat
saat terjaga, arousal, dan berkurang saat REM sleep, maka dikatakan
serotonin dalam badan pineal berfungsi dalam kontrol circadian system (Goldman,
1994).
5.
Reseptor Serotonin
Terdapat
beberapa subtipe untuk reseptor serotonin. Pertama adalah reseptor 5-HT1A yang
banyak letaknya di post sinaps di hipokampus. Pada hewan coba, dibuktikan bahwa
stimulasi pada reseptor ini akan menyebabkan respon adaptif dan protektif terhadap stimulus yang tidak
disukai. Selain itu, dikatakan juga reseptor ini turut berperan dalam sikap
seksual seseorang (sexual behavior) (Goldman, 1994).
Subtipe
yang lain adalah 5-HT1Byang lokasinya paling banyak di presinaps substansia
nigra dan globus pallidus. Apabila distimulasi, ia akan menghambat pelepasan
serotonin dan berfungsi dalam negative feedback (Goldman, 1994).
Terdapat
juga subtipe 5-HT 1C yang merupakan satu-satunya reseptor serotonin yang
terdapat di pleksus koroidius. Stimulasi pada reseptor ini berfungsi untuk
regulasi sintesa dan komposisi cairan serebrospinal. Reseptor ini juga terdapat
di beberapa regio lain di otak dan ia dikatakan berperan dalam penyebab
ansietas dan kenaikan nafsu makan (Goldman, 1994).
5-HT1Dpula
merupakan autoreseptor yang menghambat pelepasan serotonin dan merupakan
reseptor postsinaps di striatum (Goldman, 1994). Reseptor 5-HT 2pula
terdapat di postsinaps di hipokampus, korteks frontal, dan medulla spinalis.
Antagonis yang selektif untuk reseptor ini menyebabkan slow-wave sleep pada
manusia manakala agonis untuk reseptor ini memberikan efek stereotyped
behavior pada hewan coba (Goldman, 1994).
Untuk
reseptor 5-HT 3, reseptor ini mempunyai daya affinitas yang lemah
terhadap serotonin dan agonisnya tetapi kuat pada zat antagonis serotonin.
Reseptor ini dijumpai pada korteks entorhinal , area postrema dan sistem saraf
perifer. Studi in-vitro dan in-vivo membuktikan aktivasi pada
reseptor ini menyebabkan inhibisi terhadap pelepasan asetilkolin di dalam
korteks tetapi meningkatkan pelepasan dopamin di striatal dan sistem mesolimbik
(Goldman, 1994).
B.
Pengaruh Serotonin pada Kerja Otak
Banyak asam amino yang
berfungsi sebagai neurotransmiter atau di ubah menjadi senyawa lain yang
berfungsi sebagai neurotransmitter. Secara umun neurotransmitter dibentuk di
terminal prasinaps akson. Banyak neurotransmitter disimpan di dalam vesikel
kemudian dibebaskan akibat adanya berubahan trasier potensial listrik
disepanjang akson. Neuotortansmiter berkaitan dengan reseptor pascasinaps,
mencetuskan implus saraf di neuron ini. Neurotransmitter kemudian diserap oleh
terminal pascasinaps. (Dawn B, 2000)
Sel-sel otak memproduksi
zat kimia penghantar saraf tersebut dari asam amino suatu zat gizi sederhana
yang menjadi kompenan protein. Ada dua zat asam amino yang berperan dalam
pembentukan zat kimia penghantar saraf dalam otak yang mempengaruhi suasana
hati dan perilaku yaitu triptofan dan tirosin. Asupan tritofan oleh tubuh akan
diubah menjadi serotonin, satu-satunya asam amino esensial yang dapat diubah
oleh tubuh menjadi serotonin. Yang dimaksud dengan asam amino esensial
yakni asam amino yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh kita sehingga sumbernya
harus diperoleh dari luar, yakni melalui makanan yang dikonsumsi. produksi
serotonin di dalam tubuh sebanding dengan jumlah tryptophan yang diserap oleh
usus. Selain itu, penyerapan tryptophan di usus dipengaruhi oleh
keberadaan kalsium pada saat yang bersamaan. Kalsium akan meningkatkan
jumlah tryptophan yang diserap oleh usus. (Amarullah,Good Mood Food, 2007).
Menurut sebuah penelitian terbaru dari University of Bristol, tentang 90% pasokan serotonin tubuh
ditemukan di saluran pencernaan. Setelah di saluran pencernaan, serotonin
bertindak untuk mengakomodasi gerakan involunter makanan melalui sistem
(peristaltik). Lebih khusus, serotonin disimpan dalam sel enterochromaffin yang
melapisi lambung dan usus. Ketika makanan dimasukkan ke dalam sistem
pencernaan, hormon ini dilepaskan dan bertindak untuk mengontrol kontraksi
peristaltik.
Sedangkan asupan tirosin
di uban menjadi norepinefrin dan dopamine. Kadar serotonin cukup dengan mengkonsumsi
makanan yang kaya karbohidrat antara lain nasi, ubi-ubian, pasta, kentang,
serta sayu-sayuran yang berserat tinggi terutama sayuran hijau dan
polong-polongan. (Amarullah,Good Mood Food, 2007).
Asupan karbohidrat
meningkatkan penyerapan asam aminotritofan yang akan diubah menjadi hormone
serotonin di dalam otak. Kira-kira 30 menit setelah penyerapan karbohidrat
perasaan kita akan menjadi lebih tenang dan rileks. Dan ini berlangsung
beberapa jam setelahnya, selama konsentrasi masih optimal. Untuk meningkatkan
kesediaan tirosin di dalam otak santaplah makan sumber protein seperti ikan dan
hasil laut lainnya, daging sapi tanpa lemak, daging, dan telur ayam kampung,
yogurt, kacang-kacangan. Asupan tirosin akan di ubah menjadi hormone
norepineprin dan dopamine. Hanya dengan mengkonsumsi 50 gram sumber
protein anda akan bertenaga.
Uniknya meskipun
serotonin otak di bentuk oleh asam amino tritofan, menkonsumsi makanan protein
justru menurunkan konsentrasi tritofan dalam darah. Jadi walaupun dapat
menaikan kadar norepinefrin dan dopamin, mengkomsumsi karbohidrat juga
mengakibatkan efek turunnya produksi serotonin dalam otak. Kabar baik untuk
kita bahwa ternyata produksi serotonin di dalam tubuh sebanding dengan jumlah
tryptophan yang diserap oleh usus. Selain itu, penyerapan tryptophan di
usus dipengaruhi oleh keberadaan kalsium pada saat yang bersamaan.
Kalsium akan meningkatkan jumlah tryptophan yang diserap oleh usus.
Dalam hal fungsi tubuh,
serotonin juga mempengaruhi fungsi sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh
darah), otot, dan berbagai elemen dalam sistem endokrin. Serotonin juga
berperan dalam keadaan melahirkan dan produksi susu pada wanita hamil.
C. Pengaruh Alkohol Pada Kerja Serotonin dan Otak
Serotonin adalah bahan kimia otak yang penting yang bertindak sebagai neurotransmitter untuk mengkomunikasikan informasi antara sel-sel saraf. Tindakan Serotonin memiliki dikaitkan dengan efek alkohol pada otak dan
penyalahgunaan alkohol. Pecandu
alkohol dan hewan percobaan yang mengkonsumsi dalam jumlah besar alkohol menunjukkan bukti perbedaan tingkat
serotonin otak dibandingkan dengan
nonalcoholics. Kedua eksposur
alkohol jangka pendek dan jangka panjang juga mempengaruhi reseptor serotonin yang mengubah sinyal kimia yang
diproduksi oleh serotonin dalam
perubahan fungsional dalam sel sinyal-menerima. Obat yang bekerja pada reseptor ini mengubah konsumsi alkohol di kedua
manusia dan hewan. Serotonin, bersama dengan neurotransmiter
lain, juga dapat menyebabkan
efek memabukkan dan bermanfaat alkohol, dan kelainan pada sistem serotonin otak tampaknya memainkan peran penting dalam otak memproses
penyalahgunaan alkohol mendasari.
Penelitian pada hewan juga memiliki
menemukan bahwa paparan alkohol akut mengangkat tingkat serotonin dalam otak, menunjukkan
baik yang lebih serotonin dilepaskan dari akson serotonergik atau yang neuro
yang pemancar dibersihkan lebih lambat dari sinapsis. Misalnya, di berkerut
serotonin rilis setelah akut paparan alkohol telah diamati di daerah otak yang
mengendalikan yang sangkaan atau penggunaan berbagai sub sikap, termasuk banyak
obat dari melanggar. Peneliti saat ini adalah mencoba untuk
menentukan-mekanisme yang tepat mekanisme-mendasari perubahan alkohol yang diinduksi. Misalnya, mereka sedang menyelidiki
apakah lipatan di tingkat serotonin sinaptik Hasil dari tindakan langsung
alkohol pada molekul yang terlibat dalam serotonin melepaskan dan serapan atau
dari lebih di- efek alkohol langsung. Alkohol juga mengganggu fungsi reseptor
serotonin. Jenis eral
reseptor ini ada, termasuk 5-HT 1A , 5-HT 1B , 5- HT 2 dan 5-HT 3 reseptor.
Kronis
jangka panjang, pengaruh alkohol
dapat menyebabkan adaptif perubahan dalam sel-sel otak. Proses ini, juga disebut toleransi membangun, mungkin adalah mekanisme untuk membangun kembali fungsi sel normal, atau
homeostasis, dalam menanggapi kontinyu alkohol-induced perubahan. Sebagai
contoh, jika paparan alkohol di- hibits fungsi neurotrans- sebuah reseptor
Mitter, sel mungkin mencoba untuk mengkompensasi kontinyu penghambatan ous
dengan meningkatkan ulang yang nomor reseptor atau dengan mengubah makeup
molekul reseptor atau membran sel sehingga tidak ada alkohol lagi menghambat
fungsi reseptor. 5-HT 2 reseptor tampaknya mengalami perubahan adaptif Dengan demikian, jumlah 5-HT 2 reseptor molekul dan
sinyal kimia dihasilkan oleh aktivasi ini peningkatan reseptor di laboratorium
hewan yang yang menerima alkohol selama beberapa minggu
D. Kerja
Serotonin Memperngaruhi Mood
Serotonin adalah neuromodulator
evolusioner kuno mungkin terbaik dikenal karena perannya dalam gangguan
kejiwaan. Namun, peran yang memiliki lama muncul bertentangan dengan perannya
dalam fungsi normal, dan memang berbagai peran dalam perilaku afektif yang
normal telah keras untuk mendamaikan. Di sini, kita model dua fungsi dominan
normal fungsi serotonin dalam pembelajaran penguatan yang sangat disederhanakan
model dan menunjukkan bagaimana ini mungkin menjelaskan beberapa peran yang kompleks
dalam depresi dan kecemasan.
Kami mempelajari Markov model proses keputusan yang
sangat sederhana dari afektif dibebankan pikiran, dan menunjukkan berbagai
aspek pengaruh penghambatan perilaku pada pengalaman hasil appetitive dan
permusuhan, prediksi, dan prediksi kesalahan tion. Model meresmikan inhibisi
perilaku sebagai Proses pengendalian Pavlov bahwa penangkapan internal
diarahkan pikiran (dan tindakan juga eksternal diarahkan) yang diprediksi
menyebabkan konsekuensi permusuhan. Secara keseluruhan ini adalah
menguntungkan, menyebabkan peningkatan imbalan rata-rata, dan terkait untuk
pemangkasan adaptif [33,34]. Namun, konsekuensi bisa
juga menjadi merusak [31,32]. Mengorbankan
penghambatan dalam model memiliki dua konsekuensi terkait. Pertama, nilai-nilai
negara yang diturunkan menjadi terlalu optimis. Kedua, kontrol terganggu,
dengan rantai permusuhan menjadi kurang selektif
Brain serotonin merupakan serotonin
yang terdapat pada sel-sel syaraf di otak kita. Serotonin merupakan
neurotransmitter/ transmitter syaraf yang berfungsi di dalam pengaturan suhu
tubuh, nafsu makan, kualitas tidur, daya ingat, daya pikir, mood, kontraksi
otot, serta fungsi peredaran darah dan pengaturan hormon. Sebanyak 90%
serotonin dihasilkan dan terdapat di usus, sementara sisanya terdapat pada
sistem syaraf pusat, yakni di otak dan syaraf tulang belakang. Meski belum
diketahui detail mekanisme-nya, kadar brain serotonin diduga kuat berpengaruh
penting terhadap kondisi emosi/kejiwaan kita, karena neurotransmitter ini ditemukan
dalam jumlah kurang dari normal pada cairan cerebrospinal otak dan jaringan
otak para penderita gangguan depresi. Hal ini dikuatkan oleh Markus CR
dkk, yang pada tahun 2008 melaporkan bahwa gangguan mood dan depresi terjadi
pada individu yang mengalami gangguan fungsi biokimiawi dari brain
serotonin-nya. Pada penelitian-penelitian lainnya Markus CR dkk menemukan
bahwa gangguan emosi dan depresi yang berkaitan dengan kurangnya kadar brain
serotonin di otak ini dapat dikoreksi dengan diet yang mampu meningkatkan rasio
asam amino tryptophan:protein lain di dalam plasma darah penderita.
Manfaat penting lain dari brain
serotonin bagi tubuh juga dimiliki oleh bentuknya yang sudah ter-tranformasi
menjadi hormon melatonin. Brain serotonin diubah menjadi hormon melatonin
oleh kelenjar epifisa otak pada malam hari. Hormon melatonin ini memiliki
peranan penting dalam memelihara kualitas tidur kita. Kadar hormon
melatonin di dalam plasma darah berkisar sekitar 7 pg/mL pada siang hari.
Tidak ada perbedaan kadar melatonin yang signifikan diantara individu dari
berbagai macam usia pada periode ini. Namun kadar melatonin di dalam plasma
darah dijumpai berbeda-beda pada individu dari berbagai usia pada periode waktu
tidur normal (malam hingga pagi hari), saat di mana brain serotonin diubah
menjadi hormon melatonin oleh kelenjar epifisa otak. Plasma darah bayi
berusia 1-3 tahun pada periode jam tidur memiliki kadar melatonin 250 pg/mL,
remaja (15-18 tahun) 120 pg/mL, sedangkan pada manula (67-84 tahun) 30 pg/mL.
Hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa gangguan tidur seperti insomnia dan
berkurangnya kualitas tidur sering dialami oleh para manula dan individu dengan
kadar melatonin lebih rendah dari kebanyakan orang di dalam kelompok umurnya.
Tabel 1. Grafik kadar melatonin dalam plasma
darah selama periode 24 jam.
Kadar tertinggi dijumpai sekitar pukul 23.00 s/d pukul
07.00 (garis penebalan pada aksis Clock time (h)). Kadar melatonin
periode jam tidur pada pria muda (young men) lebih tinggi dari pada pria usia
lanjut (old men).
(from: WF Ganong, “Review of Medical Physiology”)
Sumber :
https://grgind.files.wordpress.com/2011/02/11.png?w=490
Setelah mendapat gambaran singkat
mengenai pentingnya serotonin untuk aktifitas kita sehari-hari, pertanyaan
selanjutnya adalah, bagaimana mencegah kekurangan serotonin di dalam tubuh
kita? Apakah cukup berolahraga atau rajin berjemur sinar matahari dapat
membantu kerja tubuh dalam memproduksi serotonin? Jawabannya ternyata: tidak.
Produksi serotonin sangat
dipengaruhi oleh konsumsi tryptophan, satu-satunya asam amino esensial yang
dapat diubah oleh tubuh menjadi serotonin. Yang dimaksud dengan asam
amino esensial yakni asam amino yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh kita
sehingga sumbernya harus diperoleh dari luar, yakni melalui makanan yang
dikonsumsi. Kabar baik untuk kita bahwa ternyata produksi serotonin di
dalam tubuh sebanding dengan jumlah tryptophan yang diserap oleh usus.
Selain itu, penyerapan tryptophan di usus dipengaruhi oleh keberadaan kalsium
pada saat yang bersamaan. Kalsium akan meningkatkan jumlah tryptophan
yang diserap oleh usus. Maka tidaklah heran jika makanan berbahan dasar
susu yang kaya akan kalsium memiliki peranan penting sebagai sumber tryptophan
alami yang efektif diserap oleh saluran pencernaan kita. Selain
keberadaan kalsium, perlu diperhatikan juga untuk sebisa mungkin mengurangi
konsumsi protein jenis lain pada saat bersamaan apabila kita ingin kerja
tryptophan maksimal di dalam tubuh kita. Pada Tabel 2 tercantum beberapa
jenis makanan yang secara alami kaya dengan tryptophan.
Tabel 2. Kandungan Tryptophan pada Berbagai
Macam Makanan
(Catatan penulis: Tryptophan:Protein Susu Bubuk
Gorgeous 4.03%)
|
Sumber: (from: http://en.wikipedia.org/wiki/Tryptophan)
Dari tabel di atas kita ketahui
bahwa meskipun susu hanya mengandung 3.22 gram protein per 100 gram susu
(kurang dari 20% kadar protein daging dan telur), namun memiliki rasio
tertinggi tryptophan terhadap protein totalnya, dengan kata lain susu (dalam
hal ini susu sapi) merupakan sumber makanan alami tertinggi dengan rasio tryptophan:protein
lain dibandingkan dengan sumber makanan lainnya.
Markus CR dkk dalam dua penelitiannya menemukan bahwa
konsumsi alpha lactalbumin dapat meningkatkan rasio tryptophan:protein
lain di dalam plasma darah obyek. Peningkatan rasio tryptophan: protein
lain di dalam plasma darah ini berpengaruh positif terhadap kemampuan
berpikir, ketenangan dalam menyelesaikan persoalan, dan kemampuan pengaturan
emosi pada obyek penelitiannya. Konsumsi alpha lactalbumin meningkatkan
rasio tryptophan:protein lain pada plasma darah obyek hingga 48%.
Pada penelitian pertama, hasil positif terutama terlihat pada obyek penderita
gangguan depresi di mana terjadi peningkatan kadar hormon prolaktin dan
penurunan kadar kortisol sebagai parameter berkurangnya stress, disertai dengan
berkurangnya perasaan tertekan yang dirasakan oleh obyek penderita gangguan
depresi. Sementara pada penelitian lain diperoleh hasil bahwa konsumsi
alpha lactalbumin pada petang hari sebelum tidur meningkatkan konsentrasi obyek
penderita gangguan tidur ketika dilakukan test pada keesokan paginya.
Disimpulkan dari penelitian kedua ini bahwa rasio tryptophan:protein lain
di dalam plasma darah mampu memperbaiki kualitas tidur obyek, sehingga
mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan konsentrasi obyek pada keesokan
paginya.
Pada dasarnya protein susu
dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yakni casein dan protein-protein selain
casein, yang disebut dengan whey. Protein utama yang termasuk ke dalam
whey, yakni beta globulin dan alpha lactalbumin. Alpha lactalbumin inilah
yang merupakan sumber tryptophan alami tertinggi yang bisa kita peroleh dari
susu. Baik alpha lactalbumin yang terdapat di dalam susu manusia maupun
susu sapi, sama-sama mengandung tryptophan sekitar 6% dari total alpha
lactalbumin yang ada. Perbedaannya terletak pada kadar alpha lactalbumin
dari kedua susu ini. Susu manusia mengandung 28% alpha lactalbumin, sedangkan
susu sapi hanya mengandung 3% alpha lactalbumin. Bersyukurlah karena
teknologi pengolahan pangan memungkinkan kita untuk mengambil manfaat
tryptophan dari konsentrat alpha lactalbumin dari pengolahan susu sapi.
E. Serotonin
Memperngaruni Aktivitas Tidur
Sebuah tingkat
rendah serotonin adalah faktor yang signifikan dalam berbagai gangguan tidur,
termasuk Insomnia. Hal ini juga dapat menjadi faktor dalam sleep apnea, suatu
kondisi yang menyebabkan pola pernapasan abnormal seperti mendengkur saat
tidur. Bantu serotonin
dalam menyiapkan pikiran dan tubuh untuk tidur, dengan membantu
untuk menenangkan kita dan memperlambat respon rangsang di otak kita. Hal ini
juga diperlukan sebagai prekursor untuk melatonin - neurotransmitter utama yang
terlibat dalam mengatur siklus tidur sirkadian. Untuk alasan ini, suplemen serotonin seperti 5-HTP
mungkin efektif dalam mengurangi insomnia dan membantu untuk mendukung dalam,
tidur nyenyak.
Ketika akan tidur di
malam hari, banyak orang merasa sulit untuk berhenti berpikir tentang kegiatan
hari dan tenang pikiran mereka untuk bersantai. Tingkat yang memadai serotonin
menenangkan pikiran, memungkinkan untuk negara tenang yang mendahului jatuh
tertidur. Neurotransmitter ini memainkan peran penghambatan dalam sistem saraf
pusat. Ini berfungsi sebagai "off" mencegah neuron kita dari menjadi
over-senang. Mekanisme yang sama ini terlibat dalam mengatur tidur / siklus
bangun. Jika Anda merasa lelah karena kurang tidur, menggunakan metode alami
untuk meningkatkan kadar serotonin telah terbukti memperbaiki pola tidur.
Untuk penderita sakit kronis,
meningkatkan serotonin dapat mengurangi sensasi rasa sakit. Penurunan nyeri
maka memungkinkan untuk kesempatan yang lebih baik di tidur malam yang baik.
Dengan tidur datang perbaikan dan pemulihan.
Di dalam tubuh, serotonin juga mengatur kontraksi dan relaksasi
pembuluh darah. Malfungsi dalam kegiatan kardiovaskular adalah salah
satu penyebab Sleep Apnea. Studi penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar
serotonin dalam aliran darah memiliki dampak langsung dan positif, sangat
mengurangi gejala Sleep Apnea.
Amerika Serikat
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) laporan bahwa dari 50 untuk 70 juta orang di
Amerika Serikat menderita insomnia atau gangguan terjaga. Nasional Departemen
Perhubungan (DOT) jelaskan besarnya masalah memperkirakan mengemudi mengantuk
bertanggung jawab untuk 1,550 korban jiwa dan 40,000 luka non-fatal setiap
tahunnya di Amerika Serikat. Daripada beralih ke obat resep yang mungkin
memiliki risiko yang lebih tinggi dari efek samping yang tidak menyenangkan,
banyak orang mengambil suplemen serotonin untuk membantu mengatur produksi melatonin,
mempromosikan tidur dan menemukan bantuan.
Biokimia, fungsi
serotonin sebagai pendahulu untuk melatonin, dengan konversi erat berkorelasi
dengan pola sirkadian tubuh. Siklus sirkadian adalah nama yang diberikan untuk
proses biologis kita yang mengikuti 24 jam ritme harian. Ritme sirkadian
berfluktuasi sebagai respon terhadap hormon tertentu yang ditentukan
berdasarkan persepsi cahaya. Kelenjar pineal kami bertanggung jawab untuk
menggunakan sinyal-sinyal cahaya untuk menentukan kapan itu malam dan ketika
itu adalah hari. Hal ini menyebabkan perubahan dalam produksi hormon, yang pada
gilirannya mengatur tingkat energi dan membangun pola tidur.
Salah satu yang
paling penting di antara hormon tersebut adalah melatonin, disekresikan oleh
kelenjar pineal yang terletak jauh di tengah otak. Kelenjar pineal kecil
bertanggung jawab untuk produksi minimal dua hormon penting; neurotransmitter serotonin
meningkatkan suasana hati dan hormon melatonin menginduksi tidur.
Produksi serotonin berlangsung terutama pada siang hari, sedangkan melatonin
produksi terjadi terutama pada malam hari.
Produksi melatonin
tergantung pada tingkat yang memadai serotonin. Studi penelitian menunjukkan
bahwa lingkungan malam hari gelap meningkatkan sintesis jumlah yang lebih besar
dari melatonin, seperti yang dilakukan malam musim dingin lagi. Mengambil
suplemen yang meningkatkan serotonin juga akan menyebabkan peningkatan kadar
melatonin. Sintesis kompleks dua senyawa ini penting diatur dengan hati-hati
dengan bahkan sedikit variasi dalam produksi atau pelepasan menghasilkan dampak
yang signifikan pada energi
seseorang, suasana hati, dan tidur.
Jumlah stres yang
tinggi dapat mengurangi kadar serotonin dan menyebabkan gangguan pola tidur,
termasuk Insomnia. Para peneliti di Carnegie Mellon University menemukan bahwa
tingkat stres yang dilaporkan sendiri meningkat 18 persen untuk perempuan dan
24 persen untuk laki-laki antara 1983 dan 2009. Tidak hanya stres mengurangi
kualitas hidup kita, itu juga dapat menyebabkan peningkatan risiko kondisi
kesehatan yang serius. Saat kita mengalami tingkat stres yang lebih tinggi,
faktor risiko untuk obesitas, penyakit jantung, diabetes, masalah pencernaan,
depresi dan penyakit Alzheimer semua peningkatan.
Serotonin membantu
mengimbangi merusak efek kesehatan
yang disebabkan oleh kelebihan beban stres. Untuk orang dengan
masalah kesehatan jantung, kimia ini meningkatkan fleksibilitas arteri, kapiler
dan vena. Stres kronis terlibat dalam penyakit Alzheimer, stroke, serangan
jantung, kanker, fibromyalgia, kegemukan, asma, kelelahan kronis, masalah
pencernaan, manik depresi, kecanduan narkoba, gangguan bipolar, disfungsi
ereksi, sindrom iritasi mangkuk, masalah manajemen kemarahan, OCD (gangguan perilaku kompulsif),
serta pikiran dan tindakan bunuh diri.
Serotonin bertindak
sebagai neurotransmitter inhibisi yang menyeimbangkan rangsang berlebihan atau
merangsang neurotransmitter seperti adrenalin dan dopamin dari menembak di
otak. Ketika tingkat rendah biasanya kita merasa sedih, murung, menunjukkan
perilaku obsesif, merasa "rewel" atau di tepi, khawatir dan marah.
Khawatir terus menerus karena khawatir palsu adalah penanda
kekurangan serotonin yang dapat memanifestasikan dirinya insomnia,
fobia membatasi hidup atau perilaku obsesif-kompulsif.
Itu sebabnya
serotonin adalah suatu alat yang ampuh dalam mengejar kami kesehatan yang
optimal. Ketika tubuh memiliki tingkat yang memadai serotonin dalam aliran
darah kita merasa bahagia, pukulan yg tdk keras, positif, fleksibel, koperasi,
percaya diri dan ramah. Dengan pola tidur ditingkatkan, tubuh kita juga lebih
mampu melakukan fungsi perbaikan dan perawatan yang hanya dapat terjadi ketika
kita sedang tidur. Ini adalah salah satu alasan bahwa suplemen serotonin tidur
dipandang sebagai alat anti-penuaan yang kuat serta.
Sejumlah faktor yang beragam dapat menyebabkan rendahnya tingkat serotonin
dan kebiasaan tidur yang buruk. Ini termasuk tetapi tidak terbatas pada:
- Konsumsi berlebihan kafein atau alkohol
- Over-the-counter atau resep obat
- Stres kronis
- Kurangnya aktivitas fisik
- Kurangnya paparan sinar matahari
- Kurang tidur
- Sebuah pola makan yang buruk
- Pre-disposisi karena genetika
Tingkat serotonin dapat
ditingkatkan dengan beberapa perubahan gaya hidup. Mengambil langkah, mendapatkan
beberapa latihan dan menghabiskan waktu di luar rumah untuk paparan sinar
matahari alami. Jika cuaca musim dingin membuat mendapatkan luar menyenangkan
atau tidak praktis, pertimbangkan untuk menggunakan kotak cahaya rumah terapi
untuk melengkapi paparan cahaya. Mengurangi kafein dengan membatasi konsumsi
kopi, teh, minuman energi dan soda manis. Minum banyak minuman non-kafein
lainnya dan setidaknya 6 - 8 ons gelas air setiap hari.
Mengadopsi diet yang sehat, tinggi protein seperti ayam
dan telur, sayuran berdaun hijau gelap, buah-buahan segar, dan ikan
berlemak seperti salmon atau makarel. Semua makanan ini merupakan sumber yang
baik dari asam amino l-tryptophan yang digunakan tubuh untuk membuat serotonin.
Tryptophan murni, tersedia sebagai suplemen makanan, juga efektif meningkatkan
produksi tubuh dari neurotransmitter tidur-mengatur ini.
Salah satu cara terbaik untuk
meningkatkan kadar serotonin adalah untuk melengkapi diet kita dengan 5-HTP.
Ini adalah prekursor kimia alami dari serotonin dan melatonin. 5-HTP adalah
suplemen diet yang terbuat dari ekstrak semak obat, Griffonia
simplicifolia, tanaman asli abadi ke Meksiko dan Amerika Tengah.
Dengan tingkat yang seimbang serotonin dan melatonin Anda dapat bersantai,
bersantai dan mendapatkan tidur berkualitas tinggi setiap malam.
Kesimpulan
Serotonin
merupakan produk metabolisme triptofan dan Serotonin adalah monoamine neurotransmitter.
Secara biokimia serotonin merupakan derivat dari tryptophan. Serotonin banyak
ditemukan di saluran gastrointestinal (GI), trombosit, dan dalam sistem saraf
pusat. Serotonin dikenal sebagai kontributor untuk perasaan sejahtera
(bahagia), sehingga dikenal juga sebagai “hormon kebahagiaan” meskipun
serotonin bukanlah hormon.
Serotonin dengan kadar normal akan
memunculkan perasaan bahagia, tetapi pada waktu tubuh mengalami stres yang
berlebihan, tubuh akan mulai menggunakan serotonin lebih banyak untuk
mengkompensasi kondisi tersebut.
Referensi
__________________________________________________________________________
Sumber : https://sites.google.com/site/indonesiasportscience21/home/biopsikologi
Dwi Catur Andy Saputro
S3 Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Unesa
0 komentar:
Posting Komentar